Ada empat alasan, yaitu:
Contents
1. Rugi Waktu
Setelah sampai pada tahun yang baru, yaitu 2020. Saya baru bisa melihat ada banyak sekali waktu yang tidak terisi dengan sholat sunnah qobliyah dan bakdiyah. Padahal kalo dipikir-pikir, waktu untuk melakukannya tidak sampai 10 menit.
Semua yang telah dilalui itu, menjadi portofolio jejak amal saya. Sayangnya, banyak yang ramping dan kosong karena sholat fardhunya tidak diiringi dengan shalat sunnah rawatib. Saya merasa betapa telah menyia-nyiakan waktu yang telah dianugerahkan Allah kepadaku.
2. Membangun Habit
Jika tidak dibiasakan, maka akan sulit dikerjakan. Beneran! Nyatanya, kamu yang sudah biasa tidak mengerjakan sholat rawatib, berat kan pas mau sholat rawattib? Itu karena kamu membiasakan tidak sholat. Tubuh kamu udah merasa nyaman, dengan langsung cabut sehabis sholat fardu.
Atau badan kamu udah merasa biasa menjadi makmum masbuk. Sehingga berat ketika kamu menuju masjid lebih awal. Ini sebenarnya perihal sepele saja. Cuma masalah pembiasaan. Pembentukan habbit. Makanya, mulai sekarang sudah waktunya untuk jor-joran menambah amal. Salah satunya rakus sholat rawattib.
3. Menyempurnakan Sholat Fardhu
Menyepurnakan Sholat Fardhu. Fadilah sholat qobliyah dan bakdiyah adalah menjadi penyempurna shalat fardu yang barangkali dikerjakan tidak khusyu, bacaan tidak sempurna, bayang-bayang fikiran yang pergi kemana-mana saat sholat. Semua kelemahan itu, akan ditambal oleh sholat sunnah rawattib ini.
4. Ibadah Tambahan
Seperti poin nomor 3, bahwa waktu terasa sangat cepat sekali berlalu. Baru kemarin 2019, sekarang sudah 2020 saja. Rasanya belum banyak amal yang dikerjakan. Oleh karena itu sekarang waktunya balas dendam. Maksudnya adalah jor-joran beribadah, pol-polan ngumpulin amal.
Last Updated on 11 Februari 2021