Ringkasan Buku Bicara Itu Ada Seninya, Oh Su Hyang. Introvert Wajib Baca

Diposting pada

Buku berjudul “bicara itu ada seninya” adalah salah satu buku komunikasi karya Oh Su Hyang yang recomended buat dibaca introvert. Tebalnya 238 halaman.

Harganya sangat terjangkau cuma 67.000 (untuk ilmu komunikasi yang sangat luar biasa langsung dari pakarnya.) pas saya beli dapat diskon 20% + Kupon Free ongkir jadi lebih hemat. Alhamdulilllah.

So, buku ini sangat dianjurkan untuk introvert sebab ia jarang bicara, agar sekali dia bicara meninggalkan kesan lugas, tegas, jelas dan dalam (bermakna).

Membaca buku ini membuat semakin semangat melatih cara berbicara. Berhubung dilakukan setiap hari, alangkah pentingnya kalau bicara diiringi pengetahuan komunikasi.

Tempat Pembelian Buku

Dimana mendapatkan buku ini?

Saya membelinya melalui online, dari situs ecommerce-nya gramedia. Kalian bisa membeli melalui link ini (langsung menuju halaman deskripsi & pemesanan buku).

Saya pesan jum’at malam, sampainya senin siang. Sedikit lebih lama di pengiriman karena bertepatan tanggal merah dan libur minggu.

Versi PDF apa ada?

Yang nanyain versi pdf-nya, jujur saya belum tahu rilis originalnya bisa ditemukan dimana.

Kebanyakan yang saya dapatkan di google, untuk versi pdfnya kurang nyaman dibaca. Seperti misalnya yang ada di academia ini hasil scan yang agak kurang leluasa untuk membacanya.

Profil Oh Su Hyang

Penulis buku ini bernama Oh Su Hyang. Tapi sayang, saya belum pernah melihat seperti apa fotonya.

Saya cari melalui google, wikipedia, facebook, instagram tidak ada. Bahkan pada buku “Bicara Itu ada Seninya” sendiri tidak dijelaskan tentang si Penulis ini.

Hanya diceritakan sedikit mengenai profile beliau yang dikenal luas sebagai ahli seni bicara.

Sejak lahir, ia tidak punya kemampuan berbicara seperti saat ini. Titik balik Oh Su Hyang mulai percaya diri berbicara semenjak dipuji oleh guru bahasa SMA-nya.

Setelah itu, ia jadi giat berlatih dan semakin lama mendapatkan hasil yang lebih baik daripada sebelumnya.

Lalu Ia terpilih menjadi reporter, kemudian berlanjut menapaki jalan sebagai pembawa acara, pengajar, pengisi suara dan penyanyi.

Kemampuan bicaranya semakin baik dengan membawakan berbagai acara dan konser melalui trial dan eror dihadapan banyak orang langsung.

Saat ini beliau mengajar di kampus, lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan perusahaan.

Terakhir kata Oh Su Hyang: “Siapaun bisa meningkatkan kemampuan berbicara asalkan mau berusaha.”

resensi buku bicara itu ada seninya
Foto buku Bicara Itu Ada Seninya | Buy Now

Rumus Komunikasi

Ada sebuah rumus komunikasi yang efektif yang digagas oleh penulis, Oh Su Hyang.

Communication= Question x Praise x Reaction (C=Q X P X R)

Komunikasi yang baik, harus mengandung Question (Pertanyaan). Praise (Pujian). Reaction (Timbal Balik).

Dalam berdialog, ada “aturan 1-2-3” maksudnya yaitu: Sekali berbicara, dua kali mendengarkan dan tiga kali memberi umpan balik.

Terdiri dari 5 BAB

Buku ini terdiri dari lima bab. Judul-judul pada tiap bab-nya, yaitu:

  1. Perbedaan juara 1 dan juara 2 terletak pada ucapannya
  2. Pintar mendengar, pandai berbicara
  3. Ucapan yang membuat lawan bicara memihak kita
  4. Beratnya ucapan ditentukan oleh dalamnya isi
  5. Suara bagus bukan bawaan dari lahir.

Ketika saya membaca bab-I yang berjudul “perbedaan juara 1 dan juara 2 terletak pada ucapannya” saya benar-benar menyelam dan menikmatinya.

Hingga mengulang membaca 2x untuk bab ini.

Biasanya bab pertama memang bab yang paling seru, penting dan menarik. Berikut ini beberapa yang bisa saya ceritakan buat Anda:

Datangnya Kesan Pertama

Yang diceritakan pada bab pertama ini adalah soal kesan pertama. Darimana datangnya?

Oh Shu Hyang, mengatakan untuk menciptakan kesan pertama saat bertemu orang baru adalah jangan membanggakan diri sendiri secara berlebihan dengan mengucapkan kata-kata yang membuat il-feel.

Kita harus memikirkan orang lain melalui pemilihan ucapan.

Masih soal kesan pertama, politikus A memiliki kesan negatif karena berbicara gagap.

Cara bicaranya terbata-bata, samar sehingga dinilai tidak tegas dan kurang cakap dalam membuat keputusan.

Padahal seorang pemimpin itu dinilai dari cara bicaranya.

Cara menciptakan kesan pertama

Lee Geum Hee, seorang penyiar yang dikenal dengan teknik narasi “spons-nya” membagikan trik berbicara.

Pertama tatap mata lawan bicara. Sebab seseorang akan akan mengungkap apapun yang disembunyikan bila merasa didengarkan.

Kesan pertama sangat penting dalam pertemuan.

Menurut sebuah statistik sebanyak 66% perusahaan memilih pegawai baru disebabkan karena kesan pertama.

Sebelum memperhatikan paras, dandanan, pakian dan gaya rambut. Ucapan singkat merupakan faktor penting dalam menentukan kesan pertama.

Ucapan adalah sarana penting dalam menilai seseorang secara keseluruhan.

Melalui ucapan kita bisa memperoleh kesan baik atau-pun kesan buruk dari lawan bicara.

Jadi, perhatikan ucapanmu dan jadilah juara satu.

Saat diminta berbicara, berceritalah

“Pilih kalimat pertama yang menarik untuk didengar.”
“Beritahu kelebihanmu.”
“Gunakan Angka.”
“Menggunakan suara lantang dan jelas.”

Diatas itu, cara memperkenalkan diri saat wawancara.

Jadi pas wawancara jangan terlalu sibuk menyebutkan spesifikasi diri.

Tambahkan “Storytelling” karena memiliki daya yang lebih kuat daripada gabungan kata-kata diatas.

Cerita yang menembus sampai ke dasar hati, tidak hanya akan menutupi kekurangan yang dimiliki, tapi juga menciptakan nilai lebih tersendiri.

Storytelling adalah cara memperkenalkan diri yang paling efektif saat wawancara, pertemuan bisnis atau-pun pribadi.

Itulah sedikit ringkasan yang sangat menginspirasi dari buku “Bicara Itu ada Seninya” karya Oh Su Hyang.

Karena bicara itu dilakukan setiap hari maka pelajari terus cara berbicara yang baik.

Referensi:

  1. Buku Bicara Itu Ada Seninya yang saya dapatkan melalui Toko Buku Gramedia
  2. Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Bicara_Itu_Ada_Seninya