Sekilas mengenai buku Presence (kehadiran) by Amy Cuddy

Diposting pada

Kehadiran berasal dari kepercayaan dan mempercayai diri sendiri, perasaan, nilai, dan kemampuan Anda yang nyata dan jujur. Kehadiran memberi kita kekuatan untuk bangkit menuju momen-momen. Hal itu penting karena jika Anda tidak dapat memercayai diri sendiri, bagaimana orang laindapat mempercayai Anda?

Apakah kita berbicara di depan dua atau lima ribu orang, mewawancarai pekerjaan, melakukan negoisasi, serta berbicara kepada diri sendiri maupun orang lain. Kita semua menghadapi saat-saat menakutkan yang harus kita hadapi. Bertemu dengan ketenangan, akan membuat kita merasa baik dan mendapatkan kemajuan.

Semua itu bisa dibentuk dengan bahasa tubuh.

Amy Cuddy, tekenal kanena TED Talk keduanya, dengan judul “Tubuh Anda membentuk siapa Anda” yang paling banyak ditonton dalam sejarah. Coba Anda lihat videonya disini.

Amy Cuddy, menulis buku berjudul Presence alias kehadiran untuk membantu banyak orang mengembangkan rasa kehadiran yang kuat untuk membantu supaya:

  1. Bisa memerintah dengan rasa hormat dan menginspirasi orang lain
  2. Berbicara dengan tenang dan jelas
  3. Mengembangkan rasa percaya diri untuk membantu kita merasa baik tentang diri kita sendiri dan membuat kemajuan dalam hidup.

Perluas kekuatan, dengan memperluas tubuh

Kata William James, emosi kita adalah akibat dari ekpsresi fisik. Mirip ungkapan motion to emotion. Amy Cuddy, mempertanyakan: Karena kita secara alami akan melebarkan tubuh, saat merasa kuat. Apakah juga akan secara alami merasa kuat ketika kita melebarkan tubuh?

Ternyata, iya. Jawabannya. Wow!

Ini menarik temen-temen. Kita bisa memanfaatkan tubuh kita (fisiologi) untuk membentuk kekuatan dan keberadaan kita. Peneliti juga mengatakan:

  1. Saat Anda merasa kuat, Anda akan mengembangkan tubuh.
  2. Saat memperluas tubuh, Anda akan merasa kuat.

Hal itu sudah dibuktikan, sehingga teruji dan terbukti. Dalam sebuah penelitian dua kelompok.

Kelompok 1, pose daya rendah

Mereka duduk, dengan ruang yang sedikit, tangan mengatup, menyandarkan ke tubuh. Saat berdiri, kaki mereka dirapatkan, posisi kepala ke arah bawah.

Kelompok 2, pose daya tinggi

Kelompok dua saat mereka duduk, mereka melebarkan tubuhnya, memakan lebih banyak ruang, duduk dengan santai, percaya diri , kaki terjuur dan tangan terlipat di belakang kepala.

Ketika posisi berdiri, tangan mereka meletakkan ke pinggul, dagu miring keatas, kaki terbuka lebar.

Setelah dua menit, hasilnya:

Kelompok 1: Hormon testosteron naik 19% kortisol turun 25%.
Kelompok 2: Testosteron turun 10%, kortisol meningkat 17%.

Fyi, testosteron adalah hormon yang fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan ada terhadap osteoporosis. Kortisol adalah hormon yang berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres, baik secara fisiologis maupun psikologis (alodokter).

Gimana itu bisa terjadi, cuma dengan rangkaian set sederhana, dari pose tubuh, dalam dua menit, bisa berkontribusi dalam hal respon biologi tubuh yang berbeda.

Insight dari penelitian itu apa?

Ketika Anda sedang dalam peristiwa penting namun sulit (menegangkan) dalam hidup, cobalah pose 2. Untuk meningkatkan kehadiran, kekuatan dan kepercayaan diri dengan cepat.

Kata Cuddy, kita ini lebih sering berpose dengan kekuatan daya rendah daripada yang kita pikirkan, dan kita perlu mengubah itu.

Gawai kecil, bisa membuat kehadiran yang kecil

Amy bilang, semakin kecil perangkatnya. Semakin kita harus mengontraksikan tubuh, untuk menggunakannya. Semakin banyak waktu kita dengannya, semakin banyak kita berpostur daya rendah. Akan semakin kita merasa tidak bertenaga.

Ini gawai, maksudnya temen-temen. HP, Tablet, dll. Yang membuat postur kepala kita lebih sering menunduk.

Jadi, agar kita terjaga dari pose daya tinggi. Kondisikan penggunaan HP, jangan terlalu lama. Tinggikan posisi layar, regangkan leher, istirahat sesaat ketika mengetik.

Bersemangatlah, katakan saya senang

Lagi, kata Cuddy, saat demam panggung. Rasanya seperti overdosis cemas yang mematikan. Kebanyakan orang, memberi saran untuk tenang.

Ternyata, itu saran terburuk yang mereka katakan. Sebab, menurut psikolog, kecemasan adalah emosi gairah tinggi.

Saat cemas, kita dalam kondisi waspada. Jantung perpacu, tubuh berkeringat, kortisol melonjak. Dan itu gak bisa diturunkan secara tiba-tiba. Kita gak bisa menenangkannya, saat orang bilang tenang. Itu malah bikin kita nggak tenang. Yang jadi, malah makin cemas.

Cuddy, mengutip kata Alison wood brooks untuk mengantisipasinya. Brook bilang, mungkin kita gak bisa memadamkan gairah, tapi kita harus bisa mengubah cara memaknainya.

Kita bisa mengubah dari makna negatif, jadi positif. Dari kecemasan, menjadi kebahagiaan.

Jangan bilang tenang, tenang. Tapi bilang, saya senang. Iam happy now. Dan affirmasi lainnya.

Sumber: https://www.meaningfulhq.com/presence.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.