2 Pelajaran dari Film Groundhog Day

Diposting pada

Kisahnya dimulai dari Phill Connor (muray) seorang peramal cuaca untuk stasiun lokal di Pittsburgh yang dikirim ke Punxsutawney, Penssylvania untuk meliput perayaan Groundhog day.

Pada 2 Februari, seekor tupai dikeluarkan dari sarang kecilnya.

Jika ia dianggap telah melihat bayangannya sendiri, musim dingin akan bertambah enam pekan lagi. Jika tidak, musim semi akan segera datang.

Phill, yang menganggap dirinya sebagai mahluk superior, merasa sangat jijik dengan perayaan itu, kota itu dan orang (yang udik dan bodoh). Dia berencana meninggalkan punxsutawney secepat-cepatny. Tapi sayang, rencana ini tidak berhasil.

Badai salju menghantam kota itu dan memaksanya tinggal.

Ketika bangun pada pagi berikutnya, ternyata hari tersebut juga masih groundhog day.

Hal sama berulang, membuat rentan bosan

“Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.” Albert Einstein

Lagu yang sama dari Sonny and Cher berjudul “I Got You Babe” membangunkannya pada jam yang sama. Dan festival groundhog pun dilaksanakan sekali lagi, lagi dan lagi.

Awalnya, ia menggunakan kemampuannya untuk melanjutkan rencananya mengolok-olok orang lain.

Karena dialah satu-satunya orang yang mengalami kembali hari tersebut, suatu hari dia dapat berbicara pada seorang wanita. Selanjutnya, dia menggunakan informasi tersebut untuk menipunya, membuatnya terkesan, dan kemudian merayunya.

Ia berada dalam surga mindset tetap. Ia senantiasa dapat membuktikan superioritasnya.

Tetapi setelah mengulang hari-hari ini hingga tak terbilang jumlahnya ia menyadari bahwa semua ini tidak memiliki tujuan apapun dan dia mencoba bunuh diri.

Dia menabrakkan mobil, mencoba menyetrum dirinya, melompat dari menara, dan bahkan berjalan di depan sebuah truk yang melaju kencang.

Lantaran tidak kunjung berhasil, akhirnya dia sadar bahwa dia dapat menggunakan waktu ini untuk belajar.

Perubahan dimulai dari mindset / kesadaran

Dia mengikuti les piano. Dia banyak membaca. Dia belajar memahat es. Dia mencari orang-orang yang membutuhkan bantuannya pada hari itu (seorang anak lelaki yang jatuh dari atas pohon, seseorang lelaki tersedang daging stek). Dia mulai membantu mereka dan peduli terhadap mereka.

Hidup ini singkat, bung!

Hanya setelah terjadi perubahan mindset, nilah dia tersadar dari pola pikirnya selama ini.

Cerita ini bersumber dari buku: Mindset by Carol. S. Dweck, PH.D

Inspirasi dari kisah di Film Groundhog Day, saya temukan di dua buku best seller terkenal yaitu Keep Going by Austin kleon dan Mindset by Carol S. Dweck.

2 Pelajaran Film

Sesuai dari buku yang dibawa masing-masing penulis, 2 pelajaran yang saya dapat yaitu:

  1. Kita rentan bosan karena aktivitas yang sama berulang-ulang. So, perlu istirahat, liburan, mencoba pengalaman baru, atau tantangan baru.
  2. Kita sulit mengubah diri tanpa lebih dulu mengubah mindset. Teruslah belajar, dan kamu akan tahu mana yang prioritas mana yang tidak penting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.