Ringkasan Buku The Storytelling Book Antony Tasgal

Diposting pada

Buku the storytelling book karya Antoni Tasgal, bisa jadi rujukan Anda untuk menyampaikan sebuah pesan dalam suatu presentasi.

Baik dalam kelompok kecil, organisasi atau bisnis.

Buku ini bercerita mengenai bagaimana membawakan sebuah pesan dengan kisah yang menarik secara terstruktur dan memikat.

Deskripsi Buku

Storytelling Book
Dok. Pribadi

Judul: The Storytelling Book
Sub Judul: Seni mwmbuat presentasi yang menarik
Penulis: Antony Tasgal
Jumlah halaman: 203 halaman
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer kelompok Gramedia
ISBN: 978-623-216-938-8

Fisik buku berukuran A5, sangat nyaman digenggam. Layaknya buku catatan.

Cetakan bercover tebal, warna coklat, lengkap dengan karet pengikat. Secara pengemasan bagus, layak ditiru buku ini.

Juga dengan ujung tumpul, pada setiap halamannya.

Ulasan Singkat

Pengalaman pertama membaca buku the storytelling book karya antoni tasgal, bagi saya tantangan tersulitnya adalah memahami bahasa yang digunakan penulis.

Ada kata seperti: Atomisis, fordisme, mesianik, taylorisme, reduksionis, pasca-rasionalisasi, autokrasi, aritmokrasi, deklamasi, atrium sentral, fetakompli, demiliterisasikan, imperialistik, taksidermi, monokultur mekanistis, semiotika, dll.

Dari segi bahasa, bahasanya terlalu memusingkan dengan banyak istilah yang terlalu langit atau hal itu menunjukkan intelektual pengalaman luasnya si penulis?

Meski sah-sah saja.

Bagi pembaca awam, seperti saya. Saya sependapat seperti kata William Zinsser pembawaan yang tidak sederhana itu “menjemukan.”

Namun, itu mungkin juga karena persoalan alih bahasa (kelemahan terjemahan).

Meski begitu, inti pesan yang disampaikannya bisa diterima pada akhir bab-1.

Isi: Ada tiga bagian, yang dibawakan buku the storytelling book karya Antony Tasgal. Saya akan coba sampaikan ringkasannya bagian per bagian.

Bag. 1 Manakala bisnis kehilangan seni bercerita

Anthony Tasgal
Author, Antoni Tagal Sumber Guardian

Pada bagian satu ini, yang saya tangkep adalah, bahwa saat ini bisnis telah meninggalkan seni storytelling dan lebih memperhatikan penggunaan data, angka, algoritma.

Sehingga kita terjebak dalam budaya monokultur pengukuran tak terkendali dan rasionalisme berhati dingin yang menjadi jalan dari aritmokrasi.

Dengan membiasakan berstorytelling, akan mengubah komunikasi yang hambar, tidak orisinal, menjadi sesuatu yang lebih persuasif, dapat dilakukan dan menginspirasi.

Nah, selanjutnya Antony Tasgal menjelaskan caranya dalam bagian terpisah pada bab 2.

Bag. Dua: Cara menjadi storyteller

Setelah memahami persoalan hidup dibawah aritmokrasi yang keras dan jahat.

Antony tasgal, mengajak pembaca untuk berontak, serta melawan demi mendukung seni storytelling dan mengembangkan budaya storytelling sejati.

Ada 7 cara untuk mewujudkannya:

  1. Bergerak melampaui data
  2. Informasi dan ide
  3. Drip: Kejutan
  4. Informasi rahasia
  5. Semavor dan makna dari makna
  6. Model makna
  7. Cara menjadi pattern tale

Tapi, saya hanya akan uraikan tiga poin saja.

1. Kurangi fakta dan sederhanakanlah

Bergerak melampaui data maksudnya bahwa data itu mentah, tak berbentuk dan dengan sendirinya punya kegunaan yang terbatas.

Bahkan kesalahan yang cukup sering dilakukan, adalah kita mengira katalog/brosur sebagai bahan penjelasan.

Lalu, manusia pada dasarnya adalah mahluk pengumpul dan pemburu. Wajar jika era sekarang ini manusia memburu informasi dan mengumpulkannya.

Nah, esensi yang dianjurkan Antony Tasgal, yaitu kita yang bekerja dalam industri komunikasi agar mengurangi fakta, menyederhanakan, serta memampatkan, sehingga esensi yang paling relevan dan berhargalah yang tersisa untuk kita lihat.

2. Beri Kejutan (Drip)

Ahli matematika Claude Shannon memberi definisi pada informasi (bersama entropi, kesulitan dan ketidakpastian) adalah kejutan.

Ketika kita mengkomunikasikan informasi entah itu dalam presentasi, penjualan atau lainnya jika mau mendapatkan respon manusiawi, kita harus yakin mendapatkan banyak kejutan dari informasi sebisa mungkin.

Kejutan adalah alat yang kurang dimanfaatkan dalam bisnis kita. Jadi pikirkan, seberapa terkejut audiensi Anda?

3. Fokus menciptakan makna

Kita bisa memuai perjalanan jadi storyteler, dengan memahami bahwa kita tidak dirancang oleh evolusi untuk menguraikan lembar kerja, atau menemukan pengayaan dalam power point.

Industri kita dibanjiri lautan data besar, kaya data tapi miskin pengetahuan.

Untuk menciptakan pengetahuan dan makna, kita harus melihat diri kita audien dan konsumen sebagai semavor (orang) yang mencari makna.

Jadi, fokuslah untuk menciptakan makna dalam komunikasi Anda. Alih-alih hanya berasumsi data atau informasi sudah cukup.

Bagian tiga: Tips sukses storytelling

Tips sukses untuk melakukan storytelling ada banyak banget, yaitu 24 cara.

  1. Fakta Trans
  2. Masage, not message
  3. Beri perhatian pada perhatian
  4. Buat cerita yang layak digosipkan
  5. Lakukan dengan gaya
  6. Dari aristoteles sampai ELP
  7. Rebut lebih cepat
  8. Buat karakter
  9. Ciptakan konflik: Fiksi lewat faksi
  10. Pertahankan jung, gunakan arktipe
  11. Benang Emas
  12. Bantuan data harian
  13. Sedikit menulis banyak berfikir
  14. cerita mempunyai awal, tengah, akhir
  15. Berfikir tiga kali
  16. tulis, tulis, tulis
  17. Sesuatu untuk puncak akhir
  18. Menyusun benang hipotesis
  19. Dua deck cukup
  20. Hindari yang linear
  21. Kejutan dan misteri
  22. Buat storyboard
  23. Tajuk utama yang kurang menarik dan mengejutkan
  24. Merancang detail menarik

Huh. Capek! Sementara bersambung sampai disini dulu ya.

Kira-kira sekilas begitu gambaran isi bukunya. Kalo kamu suka storytelling, tak ada salahnya sih baca buku ini. Supaya menambah khazanah keilmuan dari sisi ala Antony Tasgal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.