Oh No, saya terkena Reading Slump!!

Diposting pada

Beberapa hari ini saya merasa sedang berada di fase tidak tertarik baca buku, juga nggak minat nulis apapun. Banyak ide berkeliaran, tapi untuk menangkap satu dan mengeksekusi menjadi tulisan yang pendek aja nggak bisa. Heran sama keadaan ini, ternyata saya sedang terkena reading slump.

Apa itu reading slump?

sumber unsplash: https://unsplash.com/photos/woman-covering-her-face-with-white-book-hgFY1mZY-Y0

Menurut info yang saya dapatkan dari pkk.uma.ac.id, reading slum adalah keadaan saat seseorang yang hobi membaca tiba-tiba kehilangan minat terhadap buku-buku, dan berhenti membaca dalam kurun waktu yang cukup lama.

Jleb, iya saya begitu. Mau baca gak mood sama sekali, mau nulis apalagi. Bahkan untuk sekedar menulis copywriting iklan di kantor saya sekalipun, itu buntu gak ada ide sama sekali. Kan ini gila banget.

Sebab, membaca dan menulis itu pasangan sejati. Kalo mau lancar nulis, harus rajin baca. Itu beneran, terbukti nyata. Saya ngalamin sendiri.

Penyebab reading slump

Kira-kira, apa ya sebabnya bisa terjadi reading slump?

Saya akakn coba meletakkan penyebab reading slump, berdasarkan pengalaman pribadi. Sisanya akan saya lengkapi dengan informasi dari beberapa situs yang sempet saya baca.

Berikut, diantara penyebabnya:

1. Fase perubahan

Saya merasa banyak prioritas yang bergeser di kantor. Beralih dari yang biasanya ngurusin iklan, copywriting, desain jadi ngurusin management, strategi, target. Ini sumpah gila banget, lompatnya jauh banget. Tapi mau gak mau harus saya jalani.

Termasuk juga ngambil keputusan, ketemu banyak orang. Juga hal-hal teknis (diatas), tetep masih saya juga yang pegang. Ini bikin saya kalang kabut, perubahan ini bikin saya ga sempet nyentuh buku.

2. Stress

Ini mungkin dampak dari poin nomor 1. Sudah stress di kerjaan, stress juga dirumah dengan 2 bocil yang kalo malem hari masih aktif main. Teriak-teriak, loncat-loncat, berisik banget. Berantem, satu nangis, satunya ngeledekin.

Sumpah, stress banget dengan kondisi yang butuh suasana tenang tapi malah nggak dapet suasana itu. Realnya suasana riuh, berisik. Makin menjadi itu stress. Tau sendiri, jiwa introver gak bisa menyatu sama kondisi rame.

Cara mengatasi Reading Slump

Reading Slump

“Not all readers are leaders, but all leaders are readers.”

Harry S. Truman, Presiden ke-33 Amerika Serikat (1945-1953)

Tentu saja, reading slump menjadi mimpi buruk bagi siapapun yang punya hobi baca buku, dan nulis. Kalo kalian terkena reading slum juga, harus segera diatasi. Dan berikut ini, beberapa rekomendasi cara mengatasinya berdasarkan beberapa sumber.

Saya sendiri, sedang berusaha mencoba mengatasi kondisi ini. Rasanya gak bisa ninggalin membaca buku, karena ada banyak manfaat dari membaca buku.

Seperti dilansir Healthline, selain menambah pengetahuan, membaca buku dapat membantu meningkatkan kinerja otak, rasa empati, dan mengurangi stres. Dan kondisi reading slump, banyak mengacaukan pekerjaan saya. Khususnya kualitas kerjaan juga merosot.

1. Beri jeda waktu, jangan paksa membaca

Biarkan dulu kondisi reading slump ini ada. Jangan dipaksa membaca buku. Tapi sebaiknya kasih pancingan-pancingan ringan untuk bisa memulihkan kembali mood membaca buku.

Saya sedang berusaha untuk mengerjakan kesukaan saya seperti ngedesain, juga memmpelajari hal baru yaitu editing video melalui capcut. Untuk memulihkan minat baca saya.

2. Coba ciptakan suasana baru

Suasana baru diperlukan untuk mendukung upaya kembali cinta membaca buku. Nah, saya mencoba dengan mengganti tema blog ini. Saya coba uninstal instagram, facebook, tiktok. Saya juga sedang coba untuk mengonsistenkan kebiasaan baru (yang ini rahasia).

3. Baca genre buku lain

Ya, masuk akal saran ini. Untuk mengatasi kebosanan, kalian bisa saja mencoba genre fiksi, seperti novel kalo biasanya membaca non-fiksi.

4. Atur waktu

Nah, ini realistis. Semua aktivitas penting harus diatur waktunya. Rasa-rasanya, semua kegiatan di usia 33 tahun ini penting semua. Misalnya saja, tidur lebih awal habis isya, bangun pagi, baca quran, bertemu dan ngobrol sama orang, rapat di kantor, bikin strategi marketing, meningkatkan penjualan.

Belum lagi urusan-urusan untuk keluarga seperti liburan, anter kaka ke sekolah. Me time sama istri. Itu masih ke ranah orang lain, belum terpenuhi kebutuhan diri sendiri nih. Wkwkw.

Finally, selesai juga tulisan ini. Rasanya cukup sampai disini dulu untuk malam ini. Meski postingan kali ini pendek, tapi tuntas. Dan sepenuh hati saya tulis langsung melalui dashboard wordpress.

Semoga ini jadi awalan saya untuk bisa kembali nulis, kembali baca buku. Yang secara nggak langsung akan meningkatkan kinerja di kantor dan kerjaan saya.

Thank you yang udah nyempetin baca, kalo punya pengalaman sama monggo komentarin blog saya. Btw, thank you istriku yang udah keep anak-anak sebentar, dan ngebiarin aku nulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.