Khoirunnas anfauhum linnas: Teruslah Bermanfaat Untuk Orang lain

Diposting pada

Istilah “Khoirunnas anfauhum linnas” berasal dari sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya bahwa “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Quote Islami – Khoirunnas anfauhum linnas

Kita mungkin sudah sering mendengar. Namun jika mengetahui asal muasal istilah ini, tentu kelebihan tersendiri. Karena berasal dari hadits, ini jadi sebuah kabar baik yang membuat makin semangat untuk menggali lebih dalam: bagaimana cara agar kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya?

Saya buat catatan ini secara personal, karena:

  1. Bermula dari merasa belum banyak memberi manfaat. Jika Anda introvert, nggak perlu minder. Ada banyak peluang untuk bisa bermanfaat.
  2. Memotivasi untuk jangan jadi manusia umum, jadilah yang diatas rata-rata dengan menggunakan potensi alami kita (kelebihan).
  3. Melatih untuk selalu berfikir besar, panjang, modern, dinamis, mengikuti perkembangan zaman
  4. Kehidupan dan bisnis itu sejatinya adalah sarana dalam memberikan manfaat. Kadang kita salah menaruh niat, ini menyebabkan semua langkah berikutnya jadi susah.

Berikut ini penjelasan atas setiap poin diatas. Barangkali Anda juga sedang berusaha untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain.

sebaik-baik manusia
Sebaik-baik manusia

30 Tahun berlalu tapi belum banyak memberi manfaat orang lain

Ketika saya sedang menghitung-hitung usia, hasilnya adalah sudah berkepala 3. Jleb! Angka bertambah, dengan cepat tanpa terasa. Sedangkan prestasi, seolah tiada tampaknya.

Pencapaian dalam hidup belum banyak terlihat.

Nggak ada yang bisa saya banggakan kepada diri saya sendiri dengan waktu selama 30 tahun yang sudah berlalu. Menyisakan satu pertanyaan: Sebenarnya saya ngapain aja selama itu?

Khoirunnas anfauhum linnas sebagai motivasi hidup

Itulah renungan awal, kenapa saya ingin menjadikan tagline “Khoirunnas anfauhum linnas” sebagai motivasi dalam hidup saya kedepannya.

Menjadi manusia diatas rata-rata

Setelah saya menyadari hal itu. Saya bertekad untuk menjadi manusia yang lebih baik dari umumnya atau diatas rata-rata. Sebisa saya tentunya. Nggak harus ngoyo. Nggak juga dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Dengan memaksimalkan kelebihan yang telah Allah anugrahkan berupa potensi. Karena ini sama Allah nanti pasti akan diminta pertanggungjawabannya juga.

Untuk itu, saya mesti jadikan sebagai sarana dalam meraih ridhonya melalui kelebihan-kelebihan yang melekat dalam diri ini.

Jadi, mulai sekarang wajib untuk tahu apa kelebihan Anda. Apa kekurangan Anda.

Sehingga Anda paham, mana panggung Anda. Mana wilayah yang bisa membuat Anda menjadi seorang Ahli dalam memecahkan masalah-masalah banyak orang. Mana yang sebaiknya Anda tinggalkan.

Untuk menjadi orang diatas rata-rata Anda harus naik level menjadi seorang ahli. Insyaallah, pasti bisa.

Berfikir Besar, Visioner Jauh Ke Depan, Panjang, memikirkan Umat

Jika ingin menjadi manusia hebat yang bermanfaat rasanya susah. Kalian harus berfikir besar. Mulailah itu semua dari fikiran, kata mas ippho santosa.

Dengan mengisikan hal-hal besar, penting, bermanfaat ke dalam fikiran Anda. Maka dengan sendirinya akan menemukan jalannya. Istilah pendekatan ini familiar dengan LOA (law of attractions).

Dalam islam, kita lebih mengenal sebagai berkhusnudhon kepada Allah. Melalui doa. Sebab Allah sesuai dengan prasangka hambanya.

Hidup & Bisnis adalah soal memberi manfaat (anfa’u)

Ini yang seharusnya dilakukan untuk hidup dan bisnis kita. Keberadaannya untuk memberi manfaat buat orang lain. Anfauhum linnas. Sehingga bisnis juga bisa mengantarkan Anda menjadi “Khoirunnas anfauhum linnas.”

Bisnis yang kita dirikan-pun sama, semestinya tidak cuma sebagai sistem perputaran uang (sumber profit). Tapi harus lebih besar, manfaat bisa dirasakan orang lain.

Buat anak-anak, istri dan keluarga. Sanak dan family. Penghasilan bisnis juga harus dialokasikan utamanya untuk beribadah kepada Allah. Seperti Abu Bakar Ash Shidiq, beliau bahkan menyedekahkan semua hartanya. Dan hanya menyisakan Allah dan Rasulnya untuk keluarganya.

Amazing ! Unbelieveable.

Buat sedekah, agama, kemajuan islam tentunya. Secara luas, dan panjang jauh ke depan ke generasi anak cucu: Masih banyak sekali yang butuh pertolongan tangan kita.

Jadi, izinkanlah diri Anda menjadi hamba yang terus berusaha paling banyak bermanfaat bagi orang lain.

Tulisan arab khoirunnas anfauhum linnas

khoirunnas-anfa'uhum-linnas
tulisan arab khoirunnas anfauhum linnas

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat sebuah hadits yang lain. Saya kitip dari Umma.id

عن ابن عمر ، أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال : يا رسول الله أي الناس أحب إلى الله ؟ وأي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس ، وأحب الأعمال إلى الله سرور تدخله على مسلم ، أو تكشف عنه كربة ، أو تقضي عنه دينا ، أو تطرد عنه جوعا ، ولأن أمشي مع أخ لي في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد ، يعني مسجد المدينة ، شهرا ، ومن كف غضبه ستر الله عورته ، ومن كظم غيظه ، ولو شاء أن يمضيه أمضاه ، ملأ الله عز وجل قلبه أمنا يوم القيامة ، ومن مشى مع أخيه في حاجة حتى أثبتها له أثبت الله عز وجل قدمه على الصراط يوم تزل فيه الأقدام »

Dari Ibnu Umar, bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai Allah dan amal apakah yang paling dicintai Allah Swt?”

Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat

Rasulullah Saw menjawab,”Orang yang paling di-cintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling di-cintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan.”

Rasulullah Saw meneruskan sabdanya:

“Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan, lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan.

Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal ia sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat.

Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani).

Semoga, Anda siap jadi manusia unggul di-atas rata-rata. Untuk menebar manfaat besar dengan berpedoman pada khoirunnas anfauhum linnas. Sekian, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan artikel ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.