2 Esensi Tujuan Hidup Manusia di Bumi

Diposting pada

Jumat 14 Agustus 2020 adalah hari yang sangat bersejarah buat saya. Pasalnya, di pagi yang sejuk ini nggak tahu kenapa hati saya serasa mendapat sebuah jawaban yang nilainya lebih penting dari separuh lebih dikit dunia ini (taksiran ini sih perkiraan saja ya). Sebagai kiasan jika hal ini memang benar-benar penting.

Pertanyaan itu adalah kenapa ya saya ada di dunia ini. Untuk misi apa sebenarnya?

Pertanyaan ini, terngiang sebelum tidur, hingga membuat mata nggak terpejam-terpejam. Sampai sekitar pukul 00.00 WIB yang disebabkan juga karena asam lambung yang lagi naik. (Duh perih banget..)

Awalnya kenapa aku bisa kesini, menemukan pertanyaan dan jawaban ini karena dipicu sama pertanyaan istri. Dia mengatakan begini: “Sayang, apa yang sebenarnya penting supaya penjualan bisa meningkat?”

Tanya dia kepada saya, seusai mengikuti kegiatan zoom bersama mas ibrahim mentornya di berl family. Tanpa pikir panjang saya jawab, kalo soal itu ya gampang aja.

Yang membedakan hasil usaha setiap orang beda-beda adalah karena seberapa besar mimpi setiap penjual, ada kan yang impiannya cuma untuk supaya bisa makan, ada juga kan yang impiannya biar bisa membeli rumah, tercapai haji, bisa terus bersedekah dengan nominal besar.

Terus team, juga ngaruh banget. Penjual yang jualan sendiri akan didahuli sama penjual yang bekerjanya bersama-sama (team). Terus lagi soal personal branding. Produk berl yang kamu pasarkan itu kan sudah terkenal brand-nya. Jadi, secara produk tidak ada masalah. Yang menjadi kompetisi disini adalah antara para reseller.

Jadi kamu harus bisa mengangkat personal brand kamu, kotak cantik berl ke para pembeli kalo mau bisnis kamu juga sukses.

Saya nyodorin tiga jawaban itu. Dengan elegannya, dipatahkan semua oleh istri dengan kalimat pendek. (Bikin saya nyesek)

Dekat sama Allah, Rezeki Lancar (insyaaAllah)

Sebenernya, yang bikin penjualan kita bagus ya ibadah kata mas baim.

Kita jualan biasa aja. Nggak usah terlalu dikejar, seperti ngejar uang. Nanti malah menjauh. Tingkatkan aja ibadahnya. Tingkatkan aja kedekatan pada Allah. Kita nggak pernah tahu, rezeki besar akan datang dari sisi mana.

Kamu, juga sama begitu kan. Bisa closing rumah cash malah saat nggak terlalu ngoyo mengejar-ngejar pengen closing.

Sambil saya mengingat-ingat proses closing beberapa perumahan yang saya pasarkan, fikiran saya langsung terconected dengan sebuah visi yang pernah saya buat disini.

Yaitu, memang benar bahwa yang utama untuk dilakukan adalah bertaqwa kepada Allah.

Dengan begitu, maka Allah akan kasih jalan keluar yang tak diduga-duga. “Khaitsu la yahtasibu.”

Setelah berdiskusi ringan bersama istri, saya mencoba untuk memejamkan mata yang dari tadi nggak bisa diajak merem, yang gak tahu sebabnya apa.

Sambil fikiran ini terus mencari jawaban atas visi hidup di dunia ini..

Lanjut..

Sebelum mata akhirnya bisa merem. Sambil saya merasakan sendawa karena asam lambung. Sekilas saya tiba-tiba dihujani sebuah pertanyaan pendek namun tajam, seperti peluru yang melesat begitu tepat dan cepat ke fikiran saya.

Sebenarnya, untuk apa sih aku diciptakan di dunia ini.

Untuk sekedar hidup, terus nanti saat tiba masanya mati ya mati begitu saja. Atau untuk anak-anak, keluarga yang begitu banyak kontribusinya ke saya. Untuk makan-makan saja, atau sekedar mengisi waktu sesuka saya, atau tanpa tujuan?

1. Beribadah Kepada Allah (Qs. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Sebagai Muslim. Kita tentu lari ke alquran untuk mencari tahu esensi kita hidup. Sesekali Anda renungkan dan ambil muhasabah mengenai tujuan hidup Anda ini. Dapat gak insighnya?

Allah telah menuliskannya ke dalam Alquran. Surat Az-Zariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Hmm. (Fikiran saya langsung terconected dengan alquran). Benar-benar hebat Allah merancang kehidupan dan dunia ini. Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Done !

Untuk beribadah kepada Allah aku diciptakan.

Ibadah semua bentuk, mulai dari mahdah sampai ghairu mahdah. Kita akan diminta pertanggungjawaban nanti. Atas ilmu-ilmu yang kita ketahui. Harga kekayaan yang dititipkan. Waktu yang kita lewati. Tidak selesai begitu manusia mati. Tapi ada kelanjutannya lagi, yaitu pertanggung jawaban dan balasan.

Ditambah dengan sebuah visi yang aku pernah buat, jawaban ini menjadi semakin menguat dan sangat bermakna buat saya terutama di jum’at pagi ini. Itu tujuan utama, yang harus kita maknai dari kehidupan ini.

Untuk beribadah kepada Allah. Sekarang Anda explore hal apa saja yang bisa menjadi ibadah. Lakukanlah itu. Sampaikan untuk yang lainnya.

2. Menjadi Khalifah (Pemimpin) Fil Ardh

Yang kedua adalah, menjadi khalifah fil ardh‘. Pemimpin di bumi.

Karena setiap manusia dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Baik laki-laki maupun perempuan.

Kalau laki-laki, jika sebagai suami maka ia akan ditanya bagaimana kepemimpinannya baik itu kepemimpinan diri sendiri, keluarga, masyarakat. Kalau perempuan ya punya tanggung jawab ke dirinya, atau suaminya bagi yang sudah bersuami.

kullukum roin wa kullukum masulun aroiyatihi

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.

Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya.

Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.

Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.

Aku menduga Ibnu Umar menyebutkan: “Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhori).

Kesimpulan

Kita hidup di dunia ini mungkin terlambat sadar. Tiba-tiba sudah besar, nggak tahu riwayat asal-usul darimana. Termasuk juga nggak tau tujuannya dihidupkan untuk apa?

Sebelum terlambat, selagi masih diberi usia. Artinya Allah masih sayang dengan kalian agar terus mencari hidayah. Kenal sama penciptanya. Masa iya, sampai nggak kenal sama yang menciptakan.

Bagi muslim, wajib kenal Allah. Tahu tujuannya hidup di dunia ini untuk beribadah kepadanya. Sebab semua yang kita kerjakan direkam yang nanti akan ditagih pertanggungjawabannya.

Wallahua’lam bishowab.

Lukmanul Hakim, Depok

Diupdate pada: 02 September 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.