Fomo & Jomo

Diposting pada

Fomo apa itu? Buat saya fomo itu seperti kita kecanduan digital. Kita merasa kalo nggak melihat kabar terbaru (update) merasa khawatir, cemas.

Aktivitas fomo ini, nggak cuma terjadi pada kabar berita di internet, atau medsos aja. Tapi bagi kalangan blogger. Merasa selalu ingin lihat statistik, mana top post hari ini. Itu bagian dari sudah terdampak FOMO (fear of missing out).

Pengertian Fomo (Fear of Missing Out)

Mengutip dari blog amartha. FOMO atau fear of missing out menjadi konsep yang semakin familiar, terlebih karena adanya media sosial yang membantu menyebarkan informasi dan tren dalam hitungan detik.

Orang yang mengalami fear of missing out akan merasa panik dan cemas ketika ketinggalan sesuatu yang sedang tren.

Contoh FOMO

Berikut ini contoh-contoh, kamu telah terkena sindrom FOMO:

1.  Merasa harus selalu buka story khususnya whatsapp, instagram, facebook.
2. Harus buka facebook dan mengupdate status, tak peduli status bermanfaat atau tidak.
3. Harus membaca berita (news) feeds
4. Menonton TV, terus-menerus. Semisal sinetron.

Dampak buruk FOMO

Jelas, fomo ini punya bad effect (dampak buruk). Dalam jangka pendek, kamu bisa kelelahan mata, kelelahan pundak karena kebanyakan nunduk, stress fikiran, cemas, nggak konsen, mudah membandingkan diri dengan orang lain.

Nah, itulah sekilas fomo ya. Namun, ada juga istilah JOMO ya guys. Apa itu jomo?

Apa itu JOMO?

Sebaliknya, JOMO atau joy of missing out adalah perasaan ketika seseorang justru merasa senang tak harus mengikuti apa yang sedang tren.

Wih, ini introvert banget. Dan saran buat introvert semuanya supaya jangan overload information. Batasi ya. Namun juga jangan sampai tidak memanfaatkan teknologi internet.

Karena internet juga banyak punya manfaat dan keunggulan. Okey ya!

Perilaku JOMO: Joy of Missing Out

Mungkin saya akan ngasih contoh jomo sesuai yang saya alami. Dan saya kira itu adalah jomo. Saya sudah lama membatasi status-status whatsapp dari temen saya yang sering saya jumpai memposting hal-hal yang tak perlu (tak seharusnya).

Upaya ini menurut saya bagian dari menghindarkan diri saya untuk selalu tahu apapun, yang membuat waktu saya habis. Serta dari melihat itu, akan ada respon yang nggak nyaman karena yang diperlihatkan sesuatu yang tidak relate dengan saya.

Saya juga mematikan news feed nya google news pada laman home page chrome mobile. Sejauh ini, dua hal itu yang saya lakukan sebagai upaya untuk lebih menikmati hidup dengan sedikit kekhawatiran.

Bagaimana belajar menikmati JOMO?

Fokus kepada apa yang sedang kita lakukan. Kerjakan. Apa yang benar-benar kita butuhkan saja untuk saat ini. Misal kita butuh info seputar apa itu fomo, jomo. Ya sudah, saya kupas secara mendalam dulu soal ini. Jangan menambah hal yang lain.

Berikutnya adalah fokus ke alam, menanam pohon atau tanaman hias. Memelihara hewan atau binatang peliharaan. Bagian dari menikmati jomo. Menata rumah, liburan. Kegiatan-kegiatan offline yang real.

Orang yang berhasil menikmati JOMO atau joy of missing out sebenarnya memiliki kecerdasan emosional yang tidak biasa. Di tengah dunia yang serba sibuk dan informasi lalu lalang dengan cepat, mereka tak merasa ada keharusan untuk mengikuti apa yang tengah terjadi. Justru, orang penikmat JOMO bisa menemukan kebahagiaan versi dirinya sendiri.

Ubah FOMO menjadi JOMO

JOMO atau joy of missing out adalah perasaan merasa puas dan bisa menikmati situasi yang dialami saat ini.

Bahkan, tak ada keinginan untuk membandingkan apa yang dirasakan dengan kehidupan orang lain. Lebih utamanya lagi, orang yang menikmati JOMO tidak merasa ada keharusan untuk menunjukkan kepada orang lain apa yang tengah dilakukannya.

Yuk, kita ubah fomo menjadi jomo. Kenali apa itu perilaku fomo (fear) beserta variasinya. Bagaimana itu jomo (joy) sebaiknya dilakukan. Fokus pada tujuan kita, yuk. Jangan sampai orang lain membuat kacau kehidupan kita.

Referensi

https://blog.amartha.com/fomo/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.