Mengetahui kepribadian melankolis maksudnya supaya bisa mengembangkan karakter positifnya. Agar lebih menonjolkan hal yang bersifat ‘kelebihan’ yang telah menjadi bawaan karakter sejak lahir.
Serta bisa mereduksi atau menutupi kelemahan supaya hidup jadi lebih meningkat capacity-nya.
Melankolis ini sepertinya adalah karakter saya juga. Ketimbang yang lainnya Koleris, Plegmatis & Sanguin saya lebih banyak kesamaan ciri-ciri dalam karakter ini. Hmm. Apakah kamu termasuk genk ini juga ?
Ya gak papa, yuk kita perbaiki pelan-pelan dengan mengetahui kelebihan serta kelemahannya.
Table of content
Penjelasan
Menurut wiki adalah gangguan mood yang mengindikasikan depresi non-spesifik, ditandai dengan rendahnya tingkat antusiasme dalam hal keinginan serta berkegiatan.
Akar kata-nya adalah “melankolia” yang berarti “kesedihan” yang secara harfiah berarti empedu hitam (bahasa yunani μελαγχολία)
Kelebihan Si Melankolis
Karakter melankolis itu perfeksionis, suka hal detail, teratur, praktis. Jadi untuk berkomunikasi juga lebih nyaman pakai teks, atau dengan kalimat yang lengkap, jelas dan terperinci.
Ia menyukai kedisiplinan, sesuatu yang terstuktur, yang pasti-pasti dan berurutan.
Biasanya dia pandai di kelas. Menyukai buku, senang membaca, senang mengoleksi buku yang merupakan buku-buku relevan dengannya.
Dia tidak suka acak-acak, lompat-lompat kalau baca. Kalau ada yang terlewati, rasanya ada yang kurang gitu.
Kekurangan Karakter Melankolis
Si melankolis ini lemah dalam hal sosialisasi. Dia nggak seneng kumpul-kumpul, ketemu orang dan ngobrol ngalor-ngidul.
Melankolis lebih suka diem, baca buku, sedikit bicara. Ia juga lebih sering cemas, khawatir dan takut banyak fikiran-fikiran negatif yang berkeliaran dalam kepala. Awas jangan sampai terjebak Anxiety Disorder!
Banyak imajinasi dan banyak berfikir. Itu yang bikin dia jadi cemas. Maka seharusnya meng-imbangi dan menyalurkan apa yang ada dalam kepala itu ke dalam suatu tindakan.
Seperti menulis, menggambar, berbicara, berpetualang.
Harus menyeimbangkan.
Si Melankolis harus memperhatikan mengenai bagaimana cara ia bersosialisasi dengan lebih baik, enjoy serta bagaimana supaya dia bisa melakukan rekaksasi.
Ini nggak gampang, cukup menantang. Meski hanya dua, tapi praktik dan proses menaklukkannya bisa memakan waktu bertahun-tahun sampai seumur hidup.